Breaking News

Rabu, 25 November 2015

TOKOH PEJUANG AGAMA ISLAM DI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN NGANJUK

Disini saya akan membagi sedikit kisah tentang tokoh pejuang islam yang ada di Desa Sanggrahan, Kecamatan Gondang, kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Beliau adalah Hj. Muslikah Manan


Hj. Muslikah Manan

Ini sedikit cerita dari riwayat beliau, dan tulisan berikut termasuk pemenang juara 2 tingkat Kabupaten Nganjuk dalam perlombaan “ Lomba Menulis Populer “ yang di tulis oleh Sri Handayani dari Fatayat Ranting desa Ketawang Ancab Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk.


TOKOH PEREMPUAN PEJUANG AGAMA ISLAM
DI KECAMATAN GONDANG
Kecamatan Gondang adalah sebuah daerah kecamatan yang terletak di wilayah Kabupaten Nganjuk sebelah utara, konon daerah Nganjuk utara khususnya Kecamatan Gondang merupakan daerah yang terkenal gersang serta sangat minim dengan pengetahuan agama islam semua itu terlihat dengan adanya taraf ekonomi masyarakat yang lumayan rendah serta tempat – tempat ibadah yang sangat sedikit sekali bahkan kemaksiatan masih merajalela serta tradisi budaya atau kepercayaan  non islami yang masih sangat kental diikuti oleh masyarakat.
Tetapi kondisi sekarang ini sudah semakin membaik serta jauh berbeda dari pernyataan tersebut baik dari segi perekonomian maupun yang lain khususnya dibidang syiar agama islam, itu dibuktikan dengan banyaknya didirikan tempat - tempat ibadah serta banyaknya kegiatan - kegiatan islami disetiap desa bahkan sekarang ini sudah mulai banyak bermunculan para Hafidzoh. Semua itu tak lepas dari gigihnya para tokoh penggerak perjuangan agama islam didaerah itu dan salah satunya adalah Ibu Nyai Hj. Muslikhah Manan.
Ibu Hj. Muslikhah Manan lahir di Nglaban Patianrowo pada tanggal 14 Agustus 1944, beliau merupakan anak pertama dari 11 bersaudara dari pasangan Bapak H. Moh. Tajwid dan Ibu Hj. Siti Fatimah. Beliau Adalah seorang isteri dari seorang Kyai dari Desa Sanggrahan wilayah Kec. Gondang sebelah timur yang bernama KH. Abdul Manan (Alm) dan Beliau adalah salah satu dari sosok ibu Nyai di Kecamatan Gondang  yang sangat mulia, gigih dan tak pernah kenal lelah dalam memperjuangkan syiar islam, beliau memiliki cita-cita yang sangat luhur yaitu ingin meneruskan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Dengan menyebarkan Agama Islam yang lebih luas di lingkungan tempat tinggalnya.
Semenjak kecil Ibu Hj. Muslikhah mengawali pendidikannya di sekolah SR/SD di Patianrowo setelah lulus kemudian beliau melanjutkan studinya dengan mondok di pondok pesantren DARUL ULUM Jombang dan bersekolah MTs di dilingkungan pondok tersebut juga, setelah tamat beliau melanjutkan di MA Mu’allimat yang ada di lingkungan pondok tersebut pula setelah tamat dari aliyah beliau pulang ke kampung halamannya dan ikut mengajar di MI yang terletak di Ds. Sugih Waras Kec.Patianrowo Nganjuk, dan pada waktu itu beliau mengikuti ujian CPNS  dan pada akhirnya beliau diterima untuk menjadi PNS Guru PAI serta ditempatkan di SD Sanggrahan Kec. Gondang.
Setelah beberapa tahun bertugas di SD Sanggrahan tersebut beliau menikah kemudian beliau bersama suami diberi amanat oleh ayah mertuanya sebidang tanah untuk tempat tinggal beliau serta untuk tempat ibadah dan atau kegiatan penyebaran agama islam dilingkungan tersebut yang pada saat itu daerah tersebut masih terkenal dengan daerah angker dan masyarakatnya terkenal ABANGAN ( tidak mengenal ajaran agama islam sama sekali ) yang bertempat di Ds. Sanggrahan tersebut juga sampai sekarang, dan dari hasil pernikahan itu beliau mempunyai anak sebanyak 5 orang 2 putra dan 3 putri.
Setelah beberapa tahun tinggal disitu tepatnya pada tahun 1967 beliau bersama suaminya mendirikan sebuah Madrasah yang diberi nama DARUL ULUM dan tersebut diambil dari nama tempat dimana dia menimba ilmu diwaktu aliyah dengan tujuan ingin meneruskan dan mengembangkan nama tersebut agar tetap abadi sepanjang masa, setelah berjalan dari tahun ketahun beliau bersama masyarakat bahu membahu mengembangkan madrasah tersebut dan sampai sekarang madrasah tersebut berkembang sangat pesat sampai menjadi pondok pesantren dan salah satu tempat pendidikan formal yang berbasis agamis di kecamatan gondang. Dilingkungan madrasah itu sekarang terdapat pendidikan formal dan non formal yang meliputi TPQ, MADIN, PAUD, RA, MI, dan  MTs
Dalam merintis madrasah tersebut beliau masih dibebani dengan keberhasilan dari pendidikan putra putrinya tetapi dengan adanya perjuangan dan do’a akhirnya pendidikan ke lima putra putrinya pun berhasil dan semuanya bergelar sarjana bahkan dua putrinya hafidzoh dan putra pertamanya bergelar Doktor serta sekarang menjadi wakil rektor di salah satu perguruan tinggi negeri.
Figur suri tauladan keberhasilan perjuangan beliau tidak hanya terlihat dari sisi dalam lingkungan tempat tinggalnya saja sebab beliau belum merasa puas akan cita – cita yang sudah di dambakan dan beliau pun merintis syiar islam ke berbagai daerah atau desa sekitar tempat tinggalnya dan dapat berjalan sampai saat ini sedangkan kegiatan - kegiatan yang dirintisnya dan menjadi sesepuh dari kegiatan itu antara lain :
1.      Pengajian ibu-ibu di setiap desa
2.      Pengajian Muslimat Kecamatan Gondang
3.      Pengajian Fatayat Kecamatan Gondang
4.      Semaan Hafidzoh se Kecamatan Gondang
5.      Ziaroh Auliya’ Rutin di lingkungan dan sekitar tempat tinggalnya
6.      Pengajian perangkat desa se kecamatan Gondang
Beliaulah merupakan satu – satunya figur pejuang syi’ar islam yang tak kenal lelah meskipun dengan keadaan yang sudah renta dan sakit- sakitan beliau tetap terus berusaha semaksimal mungkin agar kegiatan yang membawa syi’ar islam di kecamatan Gondang tetap eksis dan lebih maju di masa mendatang, Begitulah kiprah beliau yang sangat mulia dapat dirasakan sampai saat ini dan dapat kita jadikan contoh suri tauladan bagi kita semua, semoga semua perjuangan beliau di catat oleh Alloh sebagai jariyah yang sangat berguna bagi kita semua dan semoga di masa mendatang akan muncul pengganti beliau yang membawa syi’ar islam di kecamatan Gondang akan lebih baik lagi. Amiiiiin.
Semoga tulisan ini bisa membuat kita semakin Takdim kepada Alim Ulama' , Guru, dan para pejuang agama Islam, Amin

Gondang, 25 Nopember 2015

3 komentar:

  1. Bu kyiai sanggrahan 33thn yg lalu pernah belajar sama pak yai sama buyai matur suwun alhamdulillah berkah semoga ketemu di surga nanti aamiin.

    BalasHapus